Pernahkah anda menghadiri acara
pernikahan suku Mandar? Kalau belum maka mari kita lihat hidangan apa
saja yang saat ini menjadi hidangan wajib saat acara pernikahan. Mandar
adalah salah satu suku yang cukup kaya dengan beragam kuliner, terutama
dapat dilihat dengan jelas saat acara-acara budaya, misalnya saja pada
acara perkawinan, sunatan, syukuran, dan acara lainnya. Dalam ritual
acara ini maka kemudian akan disajikan beberapa menu yang cukup lekat
dengan acara adat, meskipun dewasa ini telah perlahan mulai hilang
digerus oleh budaya lainnya.
Hidangan seperti pupuq, sokkol dan
sambal goreng adalah tiga dari sekian banyak lauk atau penganan yang
wajib hadir. Ketiga kuliner ini menjadi syarat jika ingin mengisi suatu
baki atau dalam bahasa Mandar disebut sebagai “kappar”. Hidangan “pupuq”
, “sambal goreng” akan mengisi “kappar” dengan ditemani oleh beberapa
ptong telur, abon-abon, dan sayur kacang hijau, atau sayur kari.
Sementara “sokkol” akan mengisi sebuah piring yang biasanya disajikan
diluar dari “kappar”, di cungkupnya diletakkan sebuah telur ayam
kampung.
Pupuq Mandar
Pupuq Mandar adalah lauk yang sangat
lumrah kita temui saat acara budaya di Mandar, kuliner yang terbuat dari
campuran ikan, kelapa dan bumbu ini dibentuk dalam rupa geometri
segitiga kemudian dididihkan dalam minyak. Rasanya yang cukup lezat,
gurih dan khas menjadikannya sebagai favorit bagi setiap orang. Pupuq
sepertinya sudah menjadi lauk yang wajib ada dalam sebuah “kappar”
seolah tidak lengkap rasanya jika lauk yang satu ini tak hadir.
Hidangan "pupuq" Mandar sebagai lauk yang disajikan dalam acara-acara budaya (Foto : Nurmala Darman)
Dahulu pupuq dibuat dari ikan
sepenuhnya, dengan sedikit campuran kelapa, tapi kemudian proses
pembuatannya bergeser dengan ditambahkannya kelapa dalam bahannya, hal
ini dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi, dimana diketahui bahwa harga
ikan yang kadang mahal membuat pupuq menjadi ditekan biaya bahannya.
Pupuq yang asli ikan sepenuhnya tanpa campuran kelapa juga sebenarnya
cukup enak, tetapi mungkin lebuh berat karena semua bahannya dibuat dari
95% bahan ikan. Penambahan unsur “kelapa” di pupuq Mandar saat ini
secara tidak langsung membuatnya menjadi agak gurih.
Pupuq Mandar wajar menjadi salah satu
kuliner khas suku Mandar karena hidangan ini telah lama menjadi produk
cipta yang dibuat secara turun temurun oleh masyarakat. Dahulu sesaat
sebelum pernikahan dilangsungkan ada budaya membuat pupuq Mandar. Ini
adalah kegiatan yang dilangsungkan oleh beberapa orang untuk
menghancurkan ikan dalam lumpang dan alu. Mereka membuat irama saat
menumbuk daging ikan dengan jumlah penumbuk sekitar 5- 10 orang. Irama
yang dibuat hampir mirip dengan budaya-budaya gadis di Toraja atau
Mamasa yang menumbuk padi dengan lumpang dan alu berirama. Namun saat
ini budaya membuat pupuq Mandar sendiri mulai hilang, orang-orang
cenderung membeli pupuq yang telah jadi. Dengan alasan kepraktisan
budaya membuat pupuq Mandar mulai dihilangkan.
Sokkol Mandar
Ini adalah hidangan dari bahan beras
ketan yang diberi santan kelapa lalu dibentuk sedemikan rupa dalam
sebuah piring berhias telur di cungkupnya. Sokkol mirip dengan
sokko,suku Bugis biasa menyebut sokkol dengan sokko, perbedaannya adalah
sokko di Bugis tidak ditambahkan kelapa sehingga rasanya cenderung
datar, ringan dan tidak gurih. Penambahan elemen kelapa dalam sokkol
Mandar membuatnya menjadi lezat untuk dinikmati. Sokkol ini biasa
disajikan saat acara-acara budaya di daerah Mandar, sangat umum dan
lumrah ditemui.
Sokkol biasa dikonsumsi sebagai pengganti
nasi jika anda tidak ingin mencicipi hidangan nasi dalam acara. Namun
karena bahannya yang berasal dari ketan, maka siap-siap anda akan
menjadi lebih cepat kenyang. Bahan ketan yang cenderung padat akan
dengan cepat mengisi ruang lambung anda. Sokkol ini dikonsumsi dengan
lauk telur, sambal, ataupun ikan serta penambahan sayur.
Proses pembuatan sokkol yang setelah diberi
santan, maka kemudian ia akan diaduk secara terus menerus hingga
campuran santan menyerap masuk ke bahan ketannya. Ini membutuhkan waktu
yang tidak cepat saat pembuatannya, apalagi dengan jumlah sokkol yang
cukup besar.
Sambal goreng
Anda membayangkan sambal yang digoreng,
atau mungkin sambal tomat yang digoreng? Kuliner ini jauh dari bayangan
anda itu. Ini adalah potongan dari ubi jalar atau ketela pohon yang
dipotong dalam ukuran seperti batang korek api, digoreng dan diberi
bumbu. Lalu pada tahap akhir digoreng kembali bersama bumbu dan diberi
tambahan kacang tanah dan potongan daging sapi. Ini juga adalah kuliner
wajib yang hampir ada di setiap acara-acara budaya di daerah Mandar.
Sambal goreng biasa disandingkan dengan
Pupuq Mandar dan menjadi salah satu lauk yang juga digemari oleh banyak
orang. Kerenyahan bahan ubi yang digunakan dengan rasa kacang yang gurih
dan potongan daging sapi yang nikmat membuatnya menjadi kuliner lezat
dalam sebuah “kappar”. Proses pembuatan sambal goreng biasa dilakukan
secara bersama-sama sebelum acara pernikahan di daerah Mandar, walauapun
juga dewasa ini banyak orang yang membeli “sambal goreng” secara instan
di produsennya.
Pembuatan sambal goreng sebelum acara pernikahan di Mandar (Foto: Nurmala Darman)
Ketiga hidangan kuliner diatas bisa
dikatakan sebagai menu yang wajib ada dalam acara-acara adat budaya di
daerah Mandar, walaupun mungkin pada saat yang sama anda akan menemui
hidangan yang berbeda namun ketiga kuliner ini sudah secara umum
disajikan. Serasa ada yang kurang jika dalam suatu acara tidak menemukan
hidangan-hidangan ini.
Post a Comment