2captcha
Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » » Bintang Laut Karampuang Semakin Mengkhawatirkan

Bintang Laut Karampuang Semakin Mengkhawatirkan

Posted by News Celebes on Sunday, December 6, 2015

Komunitas Penggiat Budaya dan Wisata Mandar atau disingkat KOMPA DANSA MANDAR kembali melaksanakan kegiatan aksi Gerakan Cinta Laut di pulau karampuang, 5 September 2015. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari yakni dimulai hari sabtu sampai hari minggu sore.
Salah satu agenda utama yang dilaksanakan adalah bakti sosial di sekitaran pantai karampuang yang kerap menjadi korban oleh wisatawan yang suka membuang sampah sembarangan. Pada saat penyisiran sampah, beberapa dari partisipan menemukan pemandangan yang tidak seperti biasanya, yaitu bintang laut yang sudah mati di pinggir jalan beton wisata pulau Karampuang. Sekilas tidak terlalu nampak jelas karena warnanya hampir sama dengan daun kering yang berserakan. Namun yang mengkhawatirkan adalah pemandangan ini terjadi disebabkan oleh ulah manusia yang suka menangkap bintang laut dan di bawa ke darat untuk dijadikan mainan atau bahkan dijadikan bahan potret tapi setelah digunakan itu dibiarkan saja. "Sudah dipastikan ini adalah ulah manusia yang tidak bertanggung jawab yang hanya memanfaatkan dan memuaskan orang tersebut" tutur Marhadi Muharram Pengurus Mandar Underwater saat mengikuti bakti sosial".
bintang laut di pulau karampuang
Foto bintang laut diantara dedaunan kering (Foto : Hasbi)

bintang laut pulau karampuang

Foto bintang laut di pulau Karampuang Mamuju, Sulawesi Barat (Foto : Hasbi)
Di sisi lain bintang laut adalah ekosistem laut yang perlu di jaga, karena hewan ini sendiri memiliki manfaat baik itu bagi manusia maupun terhadap lingkungan laut itu sendiri.
bintang laut pulau karampuang
Foto bintang laut di pulau Karampuang yang mengering (Foto : Hasbi)
Selain bintang laut yang banyak mati akibat ulah manusia, beberapa waktu lalu juga dari penggiat budaya dan wisata mandar menemukan penampakan hal yang serupa dari wisatawan yang secara sengaja merusak terumbu karang. Entah kesadaran tentang cinta laut kapan akan datang. Mungkin dari sekarang kita bisa menjawab bahwa "tidak ada kata terlambat dan kita bisa memulai sejak hari ini. Tentu pula gerakan cinta laut ini butuh kesinambungan serta kesadaran bersama sebab karena alam mencari yang mencintainya dan membenci yang merusaknya.

Penulis :
hasbi abbeeHasbi, saat ini menetap di Mamuju, Sulawesi Barat, hobi travelling dan membaca buku. Alumni SMU Neg Tinambung, Polewali Mandar.
Kontak Saya :

SHARE :
Mandar News

Post a Comment

 
Copyright © 2015 News Celebes. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger